Imam Mursyid Majelis Turos Islam (MTI) mendukung Pemerintah Memberi Nama “NUSANTARA” Ibu Kota Baru

MTI-Online, 18-01-2022 – Sahafi

MTI-Online menghubungi di kediaman Imam Mursyid MTI di kediamannya Ciracas Jakarta Timur menanyakan tentang nama Ibu Kota baru Indonesia menjadi “Nusantara“ oleh pemerintah.

Biasa disapa dengan KH.Ovied. R ketika dikonfirmasi tentang hal nama Ibu Kota baru itu memberikan penjelasan sangat panjang dan luas. Beliau memandangnya penamaan itu harus dilihat tidak hanya sebagai simbolik semata atau makna secara harfiyah. Tetapi perlu dilihat secara komprehensif dan secara sosiokultural dan nilai-nilai politik kebangsaan.

Indonesia yang majemuk dan heterogen ini kata KH. Ovied. R, dengan berbagai macam suku, budaya, bahasa dan Agama masih kita rasakan riak-riak konflik Ras, suku, agama, dan fanatisme yang tak berkesudahan. Oleh karenanya Ibu Kota baru sangat berbeda dengan Jakarta yang sudah terjadinya asimilasi sejak lama yaitu dari sejak ratusan tahun yang lalu.

Kebijakan pemerintah mengganti atau memberi nama dengan “Nusantara“ sudah sangat tepat bertujuan sebagai strategi untuk memperkuat nasionalis, kecintaan terhadap bangsa kita yang majemuk ini, juga untuk memfilter dikhawatirkan terjadinya sektaranisme suku, daerah atau wilayah yang ada di tempat Ibu Kota baru tersebut.

Istilah-istilah yang memantik terjadinya diskriminasi dan fanatisme kelompok-kelompok tertentu dengan ungkapan yang kurang layak seperti: “Orang tempatan, putra daerah, orang sebrang, dan lain-lain“ ungkapan-ungkapan ini, menurut Imam Mursyid sebaiknya sudah tidak layak digunakan dalam perbincangan sesama anak bangsa.

Pemerintah telah memilih ibu kota baru di Kalimantan Timur akan diberi nama Nusantara.

Hal itu diungkap oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara (RUU IKN) dengan pemerintah di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (17/1/2022).