DIALOG KEBANGSAAN IMAM MURSYID DENGAN KEUSKUPAN AGUNG KATOLIK JAKARTA

Jakarta, Sahafi-MTI, Online, Rabu, 3 Mei 2023

Dialok kebangsaan Imam Mursyid Pengurus Besar Majelis Turos Islam (MTI) bersama pengurus MTI dengan bertemakan, “fenomena kebangsaan yang meliputi budaya, sosial, ekonomi dan politik kebangsaan tingkat nasional dan global”.

Bertepatan dengan tanggal 12 Syawwal 1444H, dialog ini juga turut dihadiri segenap Pengurus Besar (PB)  MTI yaitu Afrizal Oktriavan (Ketua Umum), Jamingan (Bendahara Umum) dan  Syakhidin (Ketua Seni Dakwah) yang mendampingi Tuan Syeikh Al-Haj Abdul Aziz Musthafa bin Musthafa bin Dahlan bin Abdu Lathief Almandaly sebagai Imam Mursyid yang biasa disapa KH. Ovied.  R.

Keuskupan Agung Katolik Jakarta Pastor Antonius Suyadi, Pr. Ketua Komisi HAAK (Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan) dan didampingi oleh tiga orang pendeta mengupas beberapa persoalan keummatan dan kebangsaan dengan PB. MTI diantaranya,: masalah ekonomi, stunting yang banyak di tengah-tengah masyarakat kita, kelompok-kelompok seperatis Papua, persatuan dan kesatuan bangsa, sejarah kekristenan, Katolik sampai masalah konflik Palestina.

KH.Ovied. R sebagai  Imam Mursyid MTI mengatakan:“Keindonesiaan dan kebangsaan setiap tokoh ummat harus terus mempunyai harapan yang sama yaitu menjadikan bangsa ini dari kekayaan khazanah alam Indonesia ini dan kekayaan yang heterogen dan kemajemukan yang dimiliki Indonesia harus mampu mendongkrak nilai-niaai positif dan peningkatan dalam tatanan budaya, sosial, ekonomi, Agama, politik dan dialog yang terus dibangun antar ummat beragama´´.

Ditambahkan dan tegaskan oleh Imam Mursyid:“Tanpa peran tokoh-tokoh Agama pluralitas dan kemajemukan bangsa ini akan kering, gersang dan rapuh. Dari sinilah persatuan dan nasionalis akan menjadi filter dan tonggak utama untuk mengikis kelompok-kelompok separatis seperti di Papua dapat kita atasi dengan baik namun tetap menjunjung tinggi hak asasi dan kemanusiaan “.

Beberapa cangkir kopi hangat  dan minum air mineral disela-sela dialog, menghangatkan suasana dan tanpa terasa kemajemukan dan persahabatan dalam membangun kebersamaan maupun kedamaian untuk Indonesia, tentunya menjadi tujuan utama bagi ummat ini.